Parutan
kelapa kini sudah banyak menggunakan bahan dari seng. Akan tetapi di desa
sendangagung, minggir, sleman masih menggunakan parutan kelapa yang terbuat
dari kayu mlinjo atau nama lainnya adalah matik. Para pembuat parut ini
rata-rata dari kaum wanita, mereka membuat parut ini untuk menambah penghasilan
dan meringankan beban suami mereka. Mereka membuat parutan kelapa dengan bahan
kayu mlinjo dan kawat baja yang dipotong pendek-pendek kemudian dipukul pada
bagian kawat yang sudah dipotong tersebut. Rata-rata mereka dapat menghasilkan
5-6 buah parutan kelapa per hari. Satu buah parutan kelapa dihargai Rp. 3500 -
Rp. 5000. Kayu mlinjo per kotak Rp.500 dan kawat baja per rol Rp. 2000. Para
pengrajin parut tidak ada batasan usia, mulai dari usia 15 tahun hingga lanjut
usia juga masih setia membuat parut.
Jumat, 16 Maret 2012
KERAJINAN BAMBU
Sebagian
orang mungkin berfikiran batangan-batangan pohon bambu hanya bisa dipergunakan
untuk kandang ayam, kayu bakar, bahan bangunan dan lain sebagainya. Namun ditangan-tangan kreatif, ternyata
bambu-bambu tersebut juga dapat digunakan sebagai kerajinan yang sangat indah,
seperti tas, tempat tisu, tempat makanan, lampu hias dan lain sebagainya.
Karya-karya dari bahan bambu ini juga tidak kalah dengan karya-karya dari bahan
terkenal, seperti kain maupun kulit. Contohnya
di Dusun Brajan Sendangagung Minggir Sleman Yogyakarta. Hampir 90%
masyarakatnya saaat ini menekuni usaha kerajinan bambu dengan berbagai macam
desain dan ukuran.
Produk kerajinan bambu, saat ini dipasarkan diberbagai
wilayah, diantaranya Bali, Medan, Jawa
Timur, Semarang dan merambah sampai luar Negeri. Proses pemasarannyapun tidak
mudah, harus dilakukan secara bertahab. Pertama hanya dipasarkan
diwilayah-wilayah sekitar, selanjutnya dengan cara pameran dan sekarangpun
sampai pemasaran dengan cara online. Usaha ini ditekuni masyarakat Desa
tersebut. Dengan modal kecil pasti akan mendatangkan keuntungan yang lumayan.
Langganan:
Postingan (Atom)